Tips Survive Memasuki Tempat Kerja Baru – Bagi banyak orang, masa-masa awal sebagai karyawan baru selalu menjadi masa yang penuh tantangan. Harus beradaptasi dengan orang-orang baru yang merupakan rekan kerja ataupun atasan, serta harus menyesuaikan diri dengan kultur kantor terkadang menguras energi dan perhatian kita selama masa-masa awal. Terlebih, kita juga masih harus segera ekstra cepat mempelajari pekerjaan yang harus kita lakukan. Untuk itu, sebagai karyawan baru kita harus mempersiapkan diri dengan cara berpikir dan mental set yang tepat agar bisa “selamat” memasuki salah satu fase yang menentukan dalam karir ini.
Setidaknya terdapat lima hal yang harus kita tanamkan dalam diri dan praktekkan untuk mempermudah masa transisi kita sebagai karyawan baru :
- Be Humble & Be Open Minded
Ada saatnya merasa tidak tahu apa-apa lebih baik daripada merasa paling tahu semuanya, salah satunya adalah saat kita memasuki tempat kerja baru kita. Jadilah rendah hati, Jangan sombong dengan segala latar belakang keilmuan ataupun pengalaman kita di tempat kerja sebelumnya. Merasa tidak tahu dan rendah hati akan membuka kesempatan lebih besar untuk mendapatkan hal-hal baru yang akan sangat kita perlukan dalam mengawali karir kita di tempat baru. Sebaliknya, merasa telah memiliki banyak pengalaman akan menutup pintu-pintu informasi berharaga tersebut. Namun, penting juga bagi Anda untuk membedakan rendah hati dengan tidak percaya diri. Saat diminta menunjukkan kemampuan Anda, Anda harus berani dan yakin dengan potensi yang Anda miliki tanpa merasa Anda yang paling tahu dan paling bisa. Di sinilah seni-nya. Anda harus tetap humble namun yakin akan kemampuan diri Anda saat diminta menunjukkannya.
- Temukan Orang Kunci
Selanjutnya, Anda perlu menemukan orang yang tepat sebagai pemandu yang membantu masa transisi Anda. Di tempat yang baru, jangan selalu membayangkan Anda akan langsung disambut oleh semua pihak sebagai karyawan baru dan langsung diajari keterampilan-dan pengetahuan baru. Di beberapa bulan awal, sangat mungkin anda mengalami ketidakjelasan peran. Terkadang, atasan langsung Anda terlalu sibuk hingga tidak sempat menyambut anda atau bahkan sekedar menugaskan salah seorang bawahannya untuk membantu anda belajar mengenai pekerjaan dan tugas-tugas Anda. Disinilah pentingnya seorang senior atau siapapun mereka yang telah lebih dahulu bekerja di sana untuk dijadikan sebagai sumber informasi Bagi Anda. Orang ini tidak harus selalu memiliki jabatan atau level di atas anda, bisa jadi Ia adalah rekan kerja, tenaga administrasi atau bahkan office boy di kantor tersebut. Yang penting, orang ini dapat anda jadikan rujukan berbagai informasi yang penting harus diketahui orang baru dan dapat menjadi mentor informal Anda.
- Pasang Telinga dan Mata Baik-Baik
Bukan berarti anda harus menjadi orang yang paling tahu tentang gosip-gosip kantor terbaru. Bukan. Pasang mata dan telinga baik-baik disni adalah agar anda tahu apa yang terjadi dan bagaimana proses interaksi berjalan. Amati semua baik-baik. Pelajari budaya, tata tertib yang tertulis maupun tidak tertulis. Peraturan tertulis akan mudah anda dapatkan pada masa orientasi, namun peraturan, norma, dan kesepakatan tidak tertulis, lebih membutuhkan waktu lama untuk dapat memahaminya. Semakin cepat karyawan baru memahami ini akan semakin menguntungkan baginya. Pelajari dengan seksama apa yang dinilai tinggi dalam organisasi dan apa budaya, kebiasaan atau perilaku yang tidak disukai di organisasi ini.
- Ringan Tangan terhadap Berbagai Pekerjaan.
Kita tidak boleh menjadi terlalu ekslusif saat menjadi karyawan baru termasuk dalam hal pekerjaan. Singkirkan semua ego keahlian dan latar belakang keilmuan dan jadikan mindset pembelajar sebagai mindset kita saat berada di kantor. Pekerjaan apapun, kita harus sambut dengan senang hati. Lihat peluang adanya tugas rekan kerja yang dapat dibantu. Apabila anda menghadapi situasi dimana pekerjaan belum jelas, gunakan kesepatan ini untuk membantu banyak orang, dan jadikan itu sebagi kesempatan belajar. Tinggalkan jauh-jauh ego keilmuan atau pengalaman yang kita miliki dengan menolak atau menghindari membantu pekerjaan tertentu yang kita nilai tidak sesuai dengan bidang keahlian kita. Bangun mindset positif, semakin banyak mengetahui berbagai bidang, akan semakin bagus bagi pengembangan karir kita ke depan.
- Belajar Asertif.
Meskipun kesetaraan hak dan kewajiban karyawan dijamin, namun pada umumnya karyawan baru memiliki posisi sosial yang lemah di organisasi. Hal ini dapat difahami karena seorang karwayan baru masih belum memiliki dukungan sosial, akses informasi, dan pengetahuan yang memadai tentang seluk beluk kantor. Untuk itu sebagai orang baru, Anda juga harus belajar untuk dapat mengungkapkan apa yang menjadi kegelisahan atau kebutuhan Anda dengan baik. Mungkin terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan Anda atau tidak sesuai dengan kondisi normal. Misalnya, sudah berjalan beberapa minggu Anda belum mendapat tugas khusus atau sama sekali belum mendapat briefing mengenai deskripsi kerja Anda. Atau lebih jauh Anda mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang kantor yang sudah tidak dapat ditoleransi lagi. Sampaikan hal tersebut dengan baik kepada atasan Anda. Siapa tahu hal-hal tersebut memang terlewatkan oleh atasan Anda dan itu akan sangat membantu mereka.
Tips Survive Memasuki Tempat Kerja Baru Oleh : Luqman Tifa Perwira